Kamis, 12 April 2012

Piranti

Piranti

ALAT PENDETEKSI IKAN
(Mini Fishfinder)




ISI PAKET PEMBELIAN:
1. Fish Finder
2. Round Sonar Sensor (7,5 meter)
3. Bolt
4. Wing nut
5. Neck Strap

SPESIFIKASI:
1. Layar TN/ANTI UV LCD with LED back light
2. Kedalaman 0,7 meter sd 100 meter (2ft sd 328ft)
3. Sudut Beam Sensor : 45 derajad
4. Temperatur kerja : -20 sd 70 derajad
5. Daya dengan 4 baterai AAA

Alat Pengikat Kail ke Kenur - KUAT dan CEPAT!!!

Alat pengikat kenur/benang ke mata kail, mudah, cepat, dan kuat!
Cocok untuk mengikat benang PE ke mata kail, dan benang/kenur2 lainnya.
Enjoy fun fishing dengan Alat pengikat Kenur ini!!!


Shimano Tiagra Ultra Troling

alt
Seri Tiagra yang dikenal sebagai spesialisasi troling memang sudah dikenal baik reputasinya di kalangan mania mancing.
Joran troling yang terbuat dari material terbaik ini juga dilengkapi dengan cincin joran Fuji SUS, bearing S-ARB untuk roller guide, roller yang dilapisi titanium, EVA grip yang sangat elastis, jaket anti air untuk joran dan ril, casing /tas ekslusif untuk joran dan ril, dan masih banyak lagi.
Tidak sampai disitu saja, joran ini juga terlihat begitu mewah dan elegan dengan desain bercita rasa tinggi.
Tiagra Ultra Trolling jelas merupakan joran troling dengan spesifikasi tertinggi di kelasnya.Rasakan ketangguhan dan kemewahan yang dimilikinya

Ril Spinning PENN Captiva

Merk piranti mancing kenamaan dunia, Penn, menghadirkan ke hadapan para mania dengan suguhan sensasi mancing tersendiri. Penn Captiva yang dibuat kembali dengan teknologi terbaru serta menggunakan bahan material demi terciptanya suatu piranti mancing yang bisa memuaskan para mania. Ditanamnya sebanyak delapan buah ball bearing baja anti karat ditambah roller bearing dari generasi terbaik. Spool alumuniumnya yang menggunakan sistem long-cast menjadikan lemparan umpan tanpa kendala. Didukung dengan body ril berbahan grafit yang ringan namun kekuatannya dapat diandalkan. Satu teknologi terdepan yang juga diterapkan pada rotor ril ini, techno-balanced™, memberikan kemudahan serta kelembutan saat menggulung senar.
Ril spinning Penn Captiva memberikan semua hal terbaik yang dihadirkan untuk para mania yang mengerti arti sesungguhnya dari piranti yang benar-benar dapat diandalkan

Joran: Kiat Memilih Joran & Perawatannya

Memilih Joran Untuk Perlombaan


Bagaimana memilih joran yang tepat? 
Di dalam memilih joran sebaiknya berdasarkan tujuan apakah  untuk loma atau hanya untuk rekreasi saja. Apabila ingin mengikuti lomba/ galatama sebaiknya memakai joran yang hanya lemtur ujungnya saja. Karena waktu mengajar ikan menjadi lebih singkat dibanding dengan joran yang lentur sampai ke tengah.
Joran untuk lomba/galatama sebaiknya juga dipilih model yang tanpa sambungan (1 piece). Joran Telescopic kurang dianjurkan karena tiap sambungannya mudah bergeser sehingga kelenturannya berkurang dan juga kekuatannya terbagi-bagi.
Baca selengkapnya
Kontradiksi antara joran pendek dan panjang sejauh ini hampir tidak ada masalah, tetapi untuk lomba idealnya panjang joran berkisar 168-180 cm. Joran yang lebih panjang memang dapat melontarkan umpan yang lebih jauh, tapi disesuaikan dengan luas kolam yang rata-rata sempit sehingga tidak memerlukan lontaran yang jauh seperti di laut.
Bagi yang memancing hanya untuk rekreasi saja sebaiknya pergunakan joran yang lentur sampai ke tengah akan membuat pemancing dapat menikmati waktu pengajaran lebih lama, walaupun yang menyambar umpan mungkin hanya ikan kecil.

Tips agar joran tidak mudah patah dan perawatannya.
Joran patah sewaktu dipakai mengajar ikan bukanlah salah penjualnya atau pabrik pembuatannya. Jika mau jujur, joran patah lebih merupakan kesalahan dari si pemancing itu sendiri, yaitu membebani joran di luar batas kemampuan joran tersebut.
Penyebab joran patah di kolam pemancingan atau di laut, paling sering karena pemancing menyentak joran hanya dengan memutar pergelangan tangan atau mengayun menggunakan siku. Perputaran melebihi sudut 90 derajat inilah yang membuat joran langsung patah.
Seharusnya menyentak joran cukup dilakukan dengan mengayunkan lengan, ditambah dengan menggerakkan pergelangan tangan ke belakang. Ini sudah membuat kail mengait mulut ikan tanpa terlalu berlebihan membebani joran.
Sesudah memancing, bilas joran anda dengan menggunakan air sabun untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bau. Yakinkanlah bahwa joran itu sudah benar-benar anda keringkan dengan cara mengelap sebelum disimpan, kalau perlu melapisi joran dengan cairan (WD40) agar kotoran/debu tidak cepat menempel.
Simpanlah joran anda di tempatnya, jauhkan dari sinar matahari secara langsung, karena apabila joran terkena sinar matahari akan berubah menjadi getas/kering sehingga mudah patah.

Kelebihan & Kekurangan Bahan Joran
Bahan Kelebihan Kekurangan Keterangan
Fiber Glass
  • Kuat
  • Harganya murah
  • Tidak membutuhkan perawatan khusus
  • Berat
  • Actionnya tidak sebagus joran High Carbon
-Dipakai oleh pemancing pemula -Fiber glass warna kuning (Korea) warna hitam (RRC)
Mix Carbon
  • Actionnya sangat bagus
  • Lebih kuat dari bahan carbon
  • Harganya mahal
-Tujuan dari pencampuran ini agar sifat unggul dari masing-masing baham dapat dimaksimalkan
High Carbon
  • Actionnya sangat bagus
  • Ringan
  • Harganya mahal
  • Mudah tergores
-Dipakai oleh pemancign professional -Membutuhkan perawatan khusus

Perawatan dan Penyimpanan Lure

Perawatan dan Penyimpanan Lure
Agar dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, maka perawatan dan penyimpanan lure menjadi suatu hal yang wajib bagi seorang pemancing. Keuntungan dari sebuah artificial lure adalah dapat dipakai berulang kali dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi beberapa type lure dapat rusak dengan cepat kecuali bila dibersihkan dan disimpan dengan benar ketika tidak digunakan. Hal ini terutama terjadi pada lure yang terbuat dari logam, yang biasanya tidak hanya terdiri dari satu macam logam saja, melainkan terdiri dari campuran beberapa logam lain yang lemah terhadap efek galvanisasi yang menyebabkan karat.
Artinya, beberapa bagian lure terutama pada bagian kailnya, akan cepat berkarat kecuali air laut yang masih menempel padanya sudah dicuci dengan bersih. Langkah terbaik adalah merendam semua lure dan trace yang telah dipakai dalam air bersih. Kemudian bersihkan dengan lap dan jemur tapi tidak dibawah sinar matahari langsung. Setelah kering semprotlah bagian-bagian lure yang terbuat dari logam dengan menggunkan CRC atau WD40. Simpan dan pisahkan alat- alat baru dari yang lama yang pernah digunakan. Hal ini agar mencegah kontaminasi dari lure lama yang telah diergunakan terhadap lure / alat-alat yang belum pernah digunakan.
Periksa kerusakan
Putuskan, apakah kerusakan yang terjadi terhadap lure perlu diganti ataukah cukup dengan hanya memperbaikinya saja. Ingatlah bahwa dengan mengabaikan hal-hal kecil seperti ini, kesempatan strike ikan besar akan menghilang.
Menyimpan dengan rapi merupakan suatu hal yang penting. Kebanyakan lure yang bersifat keras (hard lure) mempunyai reputasi yang kurang baik dalam menghasilkan strike, hal ini akan semakin diperburuk jika kail pada lure tersebut sudah berkarat atau bengkok dan tidak sesuai dengan bentuk aslinya. Sebelum menyimpan peralatan periksalah kerusakan dan pikirkan juga cara untuk memperbaikinya.
  • Bengkok, Lurus dan Karat pada kail, bila kail sudah bengkok atau lurus atau tidak sesuai dengan bentuk aslinya, lebih baik jika diganti dengan yang baru. Bila belum berkarat betul atau agak tumpul bisa di ampelas dan dikikir agar kembali tajam. Namun kekuatan mata kail akan berkurang.
  • Karat, dan kusut pada Trace dan karat pada tali kawat baja (sling), lebih baik dibuang dan diganti dengan membuat yang baru.
  • Luka, lecet, Tersimpul pada monofilament, lebih baik digunting dan dibuang. Bila kusut masih bisa diurai, urailah.
  • Luka, Lecet, Tergores dan kerusakan pada badan lure akibat gigitan ikan, lure yang terbuat dari plastik, kayu dan logam harganya mahal, maka langkah terbaik adalah memperbaikinya jika ada kesempatan. Dempul fiberglas bisa digunakan untuk menambal dan mengisi luka gores pada badan lure. Pengecatan ulang bisa diberikan dengan memakai cat kuku clear, atau cat mobil.
Pastikan lure dan trace tersimpan ditempat yang kering, bila disimpan sembarangan trace dan mata kail akan saling tersangkut dan menjadi kusut. Gulung trace pada sebuah benda berbentuk lingkaran. Makin besar diameternya maka akan semakin baik, sebab diameter besar akan mencegah trace dan tali menjadi keriting.
(mancing-soroako.co.cc)

Sinker / timah

Sinker/ Timah
Timah digunakan sebagai pemberat, agar umpan bisa tenggelam dalam air. Bentuk timah sangat beragam, antara lain: timah anting, melinjo, lonceng, peluru, teratai, kerucut, jantung, dll, dengan berat berkisar antara 0.5 gr – 300gr.

Jenis timah dan penggunaannya
Pada umumnya timah dibagi menjadi tiga jenis:
  • Timah berat, umumnya digunakan untuk mancing di laut atau sungai yang berarus kencang.
  • Timah pasir, umumnya digunakan untuk memancing di empang/ kolam.
  • Timah daun, umumnya digunakan untuk memancing di empang/ kolam, dan untuk penggunaannya umumnya di robek atau digunting selebar yang kita inginkan, lalu sobekan timah tersebut dilipat dan dipasangkan pada tali senar.
Contoh-contoh timah dan penggunaannya

Timah ranggung, umumnya digunakan untuk mancing kontrekan, caranya dengan mengisi rongga timah dengan umpan dan setelah timah mencapai dasar, timah tersebut di ayun naik turun, sehingga umpan di dalam timah akan keluar dan menyebar.
Timah kawat, kerucut, piramid, teratai dan jantung, umumnya digunakan untuk memancing dengan teknik jigging. Sedangkan untuk casting umumnya menggunakan timah melinjo dan timah anting. Untuk pemancingan di kolam umumnya memakai timah pasir, daun, dan galatama.

Pemasangan timah


Pemasangan timah langsung diatas hook/mata kail dan swivel, terkadang menyebabakan timah tersebut masuk atau tergelincir kedalam kepala hook dan kepala swivel, untuk menghindari hal tersebut, maka sebaiknya menggunakan plastik bead diantara timah dan mata kail, atau timah dan swivel sebagai penahannya.

Stopper & Bead

Stopper & Bead
1. Stopper
Umumnya stopper digunakan sebagai pembatas atau penahan pelampung. Stopper terbuat dari bahan karet dengan variasi bentuk panjang, dan elips, dan ukuran untuk stopper adalah small (S), medium (M), Large (L).

Cara mengikat stopper
  1. Masukkan ujung senar melaui lubang stopper.
  2. Masukkan sekali lagi ujung senar melalui lubang stopper.
  3. Tarik kedua ujung senar secara perlahan.
  4. Kunci ikatan dengan kencang dan simpul tersebut akan membungkus stopper.
 
Pemasangan stopper
Setelah stopper diikat, kemudian masukkan pelampung dan kemudian dibawahnya bisa diikat lagi dengan stopper, baru kemudian dipasang timah kita ikat lagi dengan stopper.

Simpul pengganti stopper 
Jika kita tidak memiliki persediaan karet stopper, maka kita bisa membuat simpul sebagai pengganti stopper. Caranya:
  1. Siapkan potongan senar +/- 10-15 cm.
  2. Potongan senar tersebut kita lilitkan pada senar utama dan membungkus ujung potongan yang lain juga sebanyak 4 kali.
  3. Ujung yang dipakai untuk melilit dimasukkan melalui gap yang terbentuk dari lilitan.
  4. Kunci simpul dengan menarik kencang kedua ujung potongan senar.
2. Bead
Bead terbuat dari bahan plastik dan sering juga disebut sebagai manik-manik, umumnya fungsi bead sama seperti stopper, yaitu sebagai penahan pelampung dan timah yang lubangnya agak besar agar tidak tergelincir.

 
Pemasangan Bead
Setelah simpul terbentuk, kemudian kita masukkan pelampung. Jika lubang pelampung terlalu besar dan bisa melewati simpul yang kita buat, maka sebaiknya gunakan bead diantara simpul dan pelampung. Bead juga bisa dipasang diantara timah dan hook, jika lubang timah terlalu besar.

Bell

Bell
Bell berfungsi sebagai alarm atau sinyal jika umpan termakan oleh ikan. Bell terbuat dari bahan besi biasa dan stainless steel (tahan karat). Dudukan bell ada yang terbuat dari bahan plastik, besi biasa dan stainless steel.Ukuran bell antara lain: S, M, L.

Pemasangan Bell
Bell umumya dipasang pada bagian ujung joran, jadi jika joran bergetar saat ditarik ikan, maka bell tersebut akan berbunyi.


Wire / Kawat

Umumnya kawat digunakan dalam memancing dengan sasaran ikan-ikan yang bergigi tajam, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Kawat umumnya terbuat dari bahan stainless steel dan untuk pemakaiannya umumnya dipasangkan dengan kili-kili dan peniti. Untuk menyimpul kawat umumnya dipakai sleeve/klem dan dijepit dengan tang.
Jenis-jenis kawat
Kawat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Kawat Stainless
Kawat yang tidak memiliki derat atau tunggal. Untuk ukuran, semakin besar nomornya diameter kawat semakin kecil. Terdapat dua jenis kawat stainless, yaitu: hard (kaku) dan soft (agak lentur).
b. Kawat lilitan dengan lapisan nilon
kawat yang memiliki serat dan dilapis dengan nilon, misalnya:
  • 7×1, yaitu kawat yang memiliki 7 serat yang dililit jadi satu dan dilapis dengan nilon dibagian luar kawat.
  • 7×3, yaitu kawat yang terdiri dari 3 lilitan, dimana setiap lilitan memiliki 7 serat, jadi jumlah keseluruhan serat adalah 21 dan dibagian luar kawat dilapis dengan nilon.
Umumnya kawat yang dilapis nilon agak kaku, dan dalam pemakaiannya jika lapisan nilon tersebut tergores batu karang atau gigi ikan, maka lilitan serat didalamnya kan keluar dan buyar. Selain itu jika air sampai masuk kedalam lapisan nilon, maka akan menyebabkan noda karat pada kawat, dimana noda karat itu tidak kelihatan dari luar dan jika karat tersebut dan jika karat tersebut semakin menyebar, maka kekuatan kawat menjadi lemah atau putus.
c. Kawat lilitan tanpa lapisan nilon
Kawat yang memiliki serat, tapi tidak dilapisi dengan nilon, misalnya: 7×7, yaitu kawat yang memiliki 49 serat, tapi dibagian luar kawat tidak dilapisi nilon.
Kemasan Kawat
Kawat ada yang dikemas dalam bentuk plastik spool dan paper card. ukuran kawat dimulai dari 8-200 lbs, dengan panjang +/- 5-10 m perkemasan.

Snap / Peniti

Snap / PenitiPeniti merupakan acessories pelengkap yang digunakan dalam memancing, fungsi penggunaan peniti adalah untuk mempercepat pemasangan jika ingin mengganti lure atau hook saat memancing.
Peniti terbuat dari bahan kuningan, stainless steel, dengan finishing nickled, polished dan black nickled dan umumnya untuk pemasangan ditempatkan berpasangan dengan kili-kili.
 Jenis-jenis Snap
Snap terdiri dari berbagai model dan bentuk, tapi umumnya fungsi penggunaannya sama. Ukuran untuk snap umumnya dari no. 000 – 6.
Jenis-jenis snap antara lain:

Pemakaian Snap Untuk Kolam dan Laut
Peniti yang umum dipakai di kolam/empang adalah peniti jenis safety snap, interlock snap, hooked snap, sedangkan dalam suatu perlombaan yang diadakan di kolam, peniti yang umum dipakai adalah galatama snap, karena dalam perlombaan dibutuhkan kecepatan dalam pengggantian mata pancing.
Untuk pemakaian di laut peniti yang umum dipakai adalah peniti jenis fastlock snap, crosslock snap, sedangkan untuk pemancingan ditepi laut yang menggunakan pelampung, peniti yang umum dipakai adalah jenis italian snap dan coastlock snap.

Swivels / Kili-kili

swivel
Swivel/kili-kili merupakan accessories pelengkap dalam memancing yang berfungsi untuk mengurangi kekusutan atau pelintiran tali senar, selain itu penggunaan swivel juga dapat mempermudah simpul. Umumnya swivel ditempatkan diantara tali senar dan umpan.
Swivel terbuat dari bahan kuningan dengan finishing nickled, polished dan black nickled. Efisiensi kerja swivel akan terhambat apabila terjadi korosi/karat serta akumulasi pasir dan lumpur, jika keadaan demikian dibiarkan terus menerus maka akan meningkatkan gesekan selip tiap putaran akibatnya putaran swivel jadi kaku dan senar melintir.

Jenis-Jenis Swivel
Swivel terdiri dari banyak variasi model dan bentuk, tapi fungsi penggunaan umumnya sama. Ukuran untuk swivels umumnya dari no. 6/0-20.
Jenis-jenis swivels antara lain :
Pemakaian swivel untuk kolam dan laut
Untuk pemancingan dikolam / empang dan sungai, swivel yang umum dipakai adalah jenis barrel swivel, crane swivel dan rolling swivel dengan ukuran no. +/- 10-20. Sedangkan untuk pemancingan di laut, swivel yang paling banyak dipakai adalah jenis heavy swivel, ball bearing swivel untuk trolling dan 3-way swivel, crossline swivel,  2 joint minus swivel untuk jigging dengan ukuran no. +/- 6/0-9. Untuk pemancingan di tepi laut jenis swivel yang dipakai umumnya sama dengan jenis swivel untuk pemancingan kolam.

Hook, Pengembangan jenis-jenis hook

Pengembangan jenis–jenis hook
hookjpg1. Double hook, merupakan hook yang memiliki dua mata kail, dalam penggunaannya pada umumnya dipasangkan lure. Jenisnya antara lain : Double ryder, Double fly, Limerick double.

2. Treble hook, memiliki tiga mata kail dan juga biasanya dipasangkan dengan lure. Treble hook lebih efektif dalam hook up dibanding dengan single hook karena mata kailnya menghadap tiga arah. Jenisnya antara lain : Round Treble, O’Shaughnessy Treble.

3. Pancing cumi, berbentuk seperti payung terbalik dan memiliki banyak mata kail, umumnya digunakan untuk memancing cumi-cumi.

4. Pancing garong, memiliki enam mata kail yang melingkar pada umumnya digunakan untuk mancing ikan baronang.

5. Snelled hook, merupakan rangkaian hook yang terdiri dari senar dan mata pancing (Eropa) sedangkan untuk model Jepang umumnya terdapat tambahan kili-kili.
6. Sabiki hook, merupakan rangkaian mata kail yang terdiri dari senar, kili-kili, peniti, mata kail, dengan variasi kulit ikan, bulu-bulu dan manik-manik (bead)
Model lain dari single hook

a. Jig hook, merupakan hook dengan technical bend down shank 900 dekat ringed. Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet, dan umumnya digunakan untuk mancing jigging.
b. Worm hook, hook dengan 900 offset shank dekat ringed (2 kali bent shank). Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet.
c. Weedless hook, Hook yang memiliki kawat dibagian depan hook, melintang dari kepala sampai barb. Fungsinya agar saat dipakai mancing, rumput atau tumbuhan air tidak tersangkut dimata kail. Pada saat hook up kawat akan terdorong ke belakang karena mendapatkan tekanan.
d. Jighead, Hook yang kepalanya berbentuk seperti ikan dan bisa berfungsi sebagai pemberat. Dalam penggunaanya, umumnya jighead dipasang dengan bulu-bulu atau umpan karet dan biasanya dipakai untuk memancing dengan teknik jigging. Berat hook berkisar antara + 0.5 gr sampai 50 gr.
e. Pancing Udang, pancing yang tidak memiliki barb dan umumnya dipakai untuk mancing udang.
Test kekuatan hook
Untuk mengetes kekuatan hook, umumnya dilakukan dengan mesin yaitu dengan memegang bagian eye dan bend lalu menariknya hingga lurus atau patah.
Hook protektor
Untuk menjaga ketajaman serta menghindari luka akibat tergores hook, maka dapat dipasangkan pelindung berupa pipa plastik dari ujung tip sampai barb. Potongan pipa plastik tersebut dipotong sesuai panjang point dan ukuran pipa juga disesuaikan dengan diameter hook. Dipasaran juga dijual protektor dari bahan plastic untuk treble hook dengan berbagai ukuran.

Hook 

Hook/mata kail sudah dikenal orang sejak jaman dahulu, hal ini dapat dilihat bahwa pada jaman dahulu hook selalu dibawa orang yang melakukan perjalanan dan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan ikan. Dahulu hook dibuat orang dengan menggunakan kayu, tulang belulang, gigi ikan paus dsb, kemudian dari bahan tersebut dibentuk dan diikat menggunakan tali sehingga menyerupai bentuk hook. Dari penjelasan diatas maka hook dapat didefinisikan sebagai salah satu alat yang terpenting dalam memancing ikan dan berfungsi untuk mengait ikan yang akan dipancing.







Bagian-bagian hook
Berikut adalah penjelasan dari tiap bagian hook :
a. Tip
Tip pada hook harus benar-benar tajam, supaya bisa hook up (ikan terkait mata kail) dengan sempurna.
b. Barb
Barb berfungsi agar hasil pancingan tidak mudah terlepas setelah hook up, tapi di beberapa tempat pemancingan melarang penggunaan hook yang memilki barb yang terlalu panjang, karena barb yang panjang dapat menyebabkan luka parah pada ikan yang terpancing.
c. Point

Point terbentuk dengan cara stamping, cutting, grinding atau gabungan dari ketiga proses tersebut. Point merupakan bagian yang terpenting dari hook dan sangat berpengaruh pada saat hook up. Hook point dibedakan menjadi :
- Hollow point, misalnya : Chinu, Marusode
- Curved in point, misalnya : Tuna circle
- Dublin point, misalnya : O’Shaughnessy, Round bent sea
- Knife edge point, misalnya : Tuna hook, Beak hook


d. Gap
Lebar dan sempitnya gap dipengaruhi oleh bentuk bend serta ukuran hook. Umumnya gap yang lebar akan sangat berguna jika kita memancing dengan menggunakan umpan alami, karena ada kelebihan ruang diantara gap.
e. Throat
Dalam dan dangkalnya throat atau tenggorokan mata kail yang dipakai tergantung jenis ikan dan cara makan ikan yang dipancing.
f. Bend
Umumnya bentuk bend juga mempengaruhi kekuatan hook saat penetrasi dan hook up. Bentuk-bentuk bend dibedakan menjadi :
- Kirbed, misalnya : American Kirby, Tuna hook, Tuna circle
- Straight, misalnya : O’Shaughnessy, Sproat hook
- Reversed, misalnya : Beak hook, Bait holder
Sedangkan bentuk body pada bagian bend dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
- Regular, bentuknya bulat misalnya :Round bent sea, American Kirby
- Forged, dari bentuk bulat dipadatkan, dimana kekuatannya akan bertambah ­+ 20% misalnya : O’Shaughnessy, Beak hook

g. Shank

Benuk shang dibedakan menjadi long shank (panjang) dan short shank (pendek). Umumnya shank yang panjang akan memudahkan pemancing dalam melepaskan hook dari mulut ikan, karena masih tersisa sedkit ruang untuk memegang shank. Umumnya untuk pemancingan dengan umpan hidup (mis : cacing) mata kail yang digunakan adalah yang memiliki slice (duri) pada bagian shank, yang berfungsi untuk mengikat umpan (agar umpan tidak mudah terlepas atau tergelincir ke bawah) contoh : Bait hoder, Okiami chinu.

h. Eye
Eye berfungsi sebagai tempat untuk memasang senar, kawat dan aksesoris memancing lainnya. Bentuk-bentuk eye dibedakan menjadi :
- Flat, misalnya : Chinu, Umitanago
- Hole in flat, misalnya : Tuna circle
- Ringed, misalnya : O’Shaughnessy
Jenis-jenis Ringed :
  • Tapered eye, misalnya : Jig hook
  • Ball eye, Misalnya : O’Shaughnessy
  • Looped eye, misalnya : Double hook

Reel 

reel-spinning
Reel atau ril merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur tali senar pada saat memancing. Pemilihan dan pemakaian ril tergantung pada teknik memancing yang dipakai pada saat memancing. Yang jadi bahan pertimbangan dalam memilih ril penggulung adalah bahannya yang terbuat graphite yang kuat tapi ringan, jumlah bantalan roda (ball bearing), rasio gigi (gear ratio )  dan rem spool (drag) yang elemennya baik.

REEL SPINNING
1. Ciri-Ciri Reel Spinning antara lain :
  • Sistem rotornya berputar ke arah kiri dan kanan
  • Umumnya menggunakan sistem drag depan atau belakang
  • Mempunyai bail arm
  • Spoolnya bergerak naik turun
  • Posisi reel terletak dibawah joran
  • Handle bisa diputar dengan tangan kanan ataupun tangan kiri
2. Bagian-bagian dari Reel Spinning :
Nama Bagian Fungsi
Main Shaft Sebagai as utama
Spool Tempat senar
Bail Arm Membuka/menutup jalannya senar
Line Roller Jalannya senar
Drag Knob Pengatur tegangan senar
Anti Reversed Lever Mengatur fungsi stopper
Rotor Sebagai penggulung senar ke dalam ril
Drive Gear Gear penggerak utama
Handle Penggerak drive gear
Grip Pegangan handle
Body Tempat drive gear, sistem osilasi, tempat ikatan pinion gear

3. Spool Pada Reel Spinning
Umumya spool berfungsi sebagai tempat senar. Spool terbuat dari jenis bahan : plastik (ABS), plastik (ABS-Chromed Plated), plastik (Graphite) dan aluminum. Untuk spool dari bahan aluminum umumnya kaku dan jika dipegang terasa dingin, untuk spool bahan plastik jika ditekuk agak elastis dan tidak dingin jika dipegang. Kelebihan dan kekurangan dari bahan plastik dan aluminum :
Bahan Kelebihan Kekurangan
Plastik Lebih murah daripada aluminium Lebih mudah pecah
Aluminium Lebih kuat dibanding plastik Lebih mahal dibanding plastik

4. Pinion Gear dan Drive Gear
Setiap reel mempunya drive gear (gigi samping) dan pinion gear (gigi tengah), umumnya diameter pinion gear lebih kecil dibanding drive gear dari perbedaan inilah yang dipakai untuk menghitung gear ratio. Jika diameter pinion gear semakin kecil, maka semakin sedikit juga kontak permukaannya dengan drive gear dan tenaga yang dihasilkan juga semakin kecil. Jenis bahan pinion gear dan drive gear, antara lain :
1. Zinc, umumnya berwarna putih butek dan harganya lebih murah
2. Brass, umumnya berwarna kuning
3. Aluminium (duralium), umumnya berwarna hitam, lebih ringan, kuat dan mahal harganya dibanding zinc dan brass

5. Body dan Rotor
Umumnya body dan rotor terbuat dari bahan :
1. Plastik (ABS), mudah pecah da harganya murah
2. Plastik (graphite), campuran antara nylon dan serat fiberglass dan biasa disebut nilon reforce glass
3. Aluminium (die casting), kuat dan mahal

6. Jenis Drag pada Reel Spinning
Drag berfungsi sebagai pengatur tegangan senar pada saat memancing. Jenis drag pada reel spinning dibagi 2 yaitu :
- Front Drag (drag depan), lebih kuat karena letak drag lansung kontak dengan spool, tapi umumnya agak mengganggu jika penyetelan dilakukan pada saat memancing, karena letak drag berada di depan spool.
- Rear Drag (drag belakang), kurang kuat karena letak drag tidak langsung kontak dengan spool, tapi tidak akan mengganggu jika penyetelan dilakukan pada saat memancing, karena letak drag dibelakang reel.

7. Stopping System pada Reel Spinning
Stopping system adalah sistem penguncian pada reel. Umumnya stopping system pada reel spinning dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Rachet stopping system, memiliki sela yang cukup jauh sehingga menyebabkan senar mudah kusut
- Rotor stopping system (multi stopping system), memiliki sela tapi tidak sejauh ratchet stopping system
- One way stopping system, tidak memilki sela

8. Oscillating System pada Reel Spinning
Oscillating system adalah sistem pergerakan spool (naik/turunnya spool). Jenis-jenis oscillating system pada reel spinning antara lain :
- Arm oscillating system, merupakan generasi awal dari semua jenis oscillating system, kuat, 1 kali putaran handle=naik turunnya spool, tapi senar yang tergulung di spool kurang rapi.
- Gear oscillating system, 1.5-2 kali putaran handle=1 kali naik/turunnya spool, harganya murah dan kuat, senar yang tergulung di spool berbentuk cembung (tinggi dibagian tengah).
- Worm shaft oscillating system, 1.5 kali putaran handle=1 kali naik/turunnya spool, harganya mahal dan kurang kuat, tapi dapat menggulung senar dengan rapi di spool.
- Super slow oscillating system, 4 kali putaran handle=1 kali naik/turunnya spool, tetap pakai worm shaft tapi ada tambahan satu gear disamping pinion gear, mampu menggulung senar dengan rapat dan rapi

9. Handle Pada Reel Spinning
Jenis handle pada reel spinning antara lain :
- Normal handle (handle biasa)
- One touch handle (handle lipat)
- Balance handle
Untuk handle arm bahannya terbuat dari :
- Plastik
- Aluminium (die casting)
- Aluminium (machine cut)
Bahan Kelebihan Kekurangan
Plastik Murah Terkadang bisa melintir
Aluminium Die Casting Kuat, bisa berbentuk One Touch Tidak akan melintir
Aluminium Machine Cut Lebih kuat, modelnya menarik Tidak bisa berbentuk One Touch
10. Ball Bearing pada Reel Spinning
Jenis Ball Bearing yang digunakan pada reel spinning, antara lain :
- Chrome Steel (open type), harganya murah, mudah masuk air, debu dan kotoran sehingga mudah macet dan cepat rusak karena salah satu dari sisi ball bearing terbuka.
- Chrome Steel (double shield/shielded), harganya murah, tapi tidak mudah masuk air dan kotoran karena di kedua sisi ball bearing tertutup.
- Stainless Steel (double shield/shielded), mahal, kuat dan tahan karat serta di kedua sisi ball bearing tertutup.

Joran 

Joran / Rod adalah alat yang digunakan oleh pemancing untuk mengarahkan atau mengajar ikan. Joran modern selalu terdiri dari tangkai joran (rod blank / body), yang dilengkapi dengan penahan joran (rod butt / gimbal), dudukan penggulung (reel seat), pegangan joran (rod grip / handle) dan beberapa penuntun senar (line guide) berbentuk cincin atau roda. Tidak ada satu joran yang dapat dipakai / cocok pada semua jenis pemancingan, maka dari itu dibuatlah berbagai macam jenis alat-alat pancing.
Semua joran mempunyai tulang belakang (Back Bone / bagian yang paling tebal), tetapi tidak semua joran sama letak persisnya back bone. Cara mencarinya dengan diberikan beban pada joran yang masih belum dipasang cincin. Tempat dimana lebih terbeban merupakan tempat dimana diaerah sebelah atasnya terletak back bone joran tersebut. Biasanya bagian joran yang memiliki back bone lebih tebal dibandingkan dengan tempat lainnya. Back bone berguna untuk membuat joran supaya tidak melintir apabila terbebani. Maka dari itulah back bone sangat penting untuk joran yang digunakan di laut / memancing dengan cara trolling. Karena pembuatannya memakan waktu lama dan biaya yang besar maka pada umumnya joran kelas menengah ke atas harganya relatif lebih mahal.

Bagian Joran Dan Bahan Bakunya
Tangkai / Blank / Body
Tangkai atau body adalah suatu batang joran dari ujung atas sampai ke ujung bawah, termasuk juga tempat dudukan dari penuntun senar (line guide). Bahannya terdiri dari : Fiberglass, Mix carbon (campuran antara fiberglass dan carbon) dan High Carbon.
Penuntun Senar / Line Guide
Berfungsi sebagai tempat jalannya senar. Bahannya terbuat dari kawat, metal, plastik dan keramik. Bahan keramik lebih disukai karena permukaannya licin sehingga lebih tahan terhadap gesekan senar dan senar pun tidak mudah putus / berserabut. Bahan keramik kualitas baik seperti SIC / Silicone Carbide (standar untuk joran non trolling) keluran dari pabrik Jepang, sedangkan AFTCO (standar untuk joran trolling) keluaran dari Amerika.
Dudukan Ril / Reel Seat
Sebagai tempat ril dipasang. Bahannya terdiri dari : Plastik, Graphite (seperti plastik tetapi lebih padat dan kuat), Aluminium dan Stainless.
Gagang / Grip / Handle
Merupakan pegangan dari tangkai joran. Biasanya dibentuk agar nyaman untuk dipegang. Bahnnya terbuat dari : Kayu, Plastik, Gabus, Busa, Karet dan Aluminium.
Bahan-Bahan Pembuat Joran :
Fiberglass, dibagi menjadi 2 model yaitu padat dan berongga. Joran fiberglass padat sangat kuat tetapi joran menjadi lebih berat dan kurang bagus aksi-reaksinya, sehingga hanya cocok untuk dibuat menjadi tangkai joran yang kecil. Sedangkan Joran fiberglass berongga juga kuat dan lebih ringan, kekuatan joran fiberglass ini tergantung dari tebal / tipisnya bahan fiber yang digunakan. Joran dengan bahan fuber ini tidak mudah patah, sehingga tidak memerlukan perawatan yang khusus. Fiberglass yang berwarna kuning biasanya buatan Korea dengan menggunakan resin fiberglass, sedangkan yang berwarna hitam buatan RRC dengan menggunakan resin carbon.
High Carbon, joran high carbon ini mampu bereaksi dengan cepat karena sifatnya kaku dan ringan. Bahan carbon berupa serbuk carbon, jadi tidak mungkin tangkai joran dibuat dari full carbon. Tetapi harus ada kombinasi campuran bahan fiberglassnya, joran yang terbuat dari bahan High Carbon ini juga membutuhkan perwatan yang khusus karena joram mudah sekali tergores sehingga bisa merusak penampilan joran itu sendiri. Dari bentuk fisiknya bahan carbon ini sangat halus.
Mix Carbon, bisa juga disebut komposit yaitu campuran dua atau lebih bahan modern pembuat tangkai joran. Biasanya komposisi bahannya terdiri dari fiber dan carbon (graphite) dan masih banyak lagi variasinya. Tujuan dari pencampuran ini adalah agar sifat keunggulan dari masing-masing bahan dapat dimaksimalkan. Pada saat ini hampir semua pabrik telah memakai mix carbon sebagai bahan baku tangkai joran, semakin tinggi kadar carbonnya semakin kaku dan mahal harga joran tersebut.
Pada umumnya tidak semua pabrik pembuat joran menyatakan persentase kandungan bahan campurannya secara jujur. Pembuat joran biasanya hanya menyebutkan carbon/graphite tanpa memperdulikan benar-benar carbon atau fiber carbon. Bahan dasar keduanya memang sama-sama carbon, namun teknik pembuatan sesungguhnya berbeda. Carbon/graphite lebih ringan dan mempunyai reaksi yang jauh lebih cepat ketimbang fiberglass. Itulah sebabnya bagi pemancing yang memerlukan kekuatan dan ketepatan lemparan kail, seperti mancing ala casting, joran ini lebih disukai. Biasanya joran ini harganya relative tinggi dan juga mudah patah, sehingga memerlukan perlakuan yang lebih hati-hati dibandingkan dengan joran fiberglass

Tidak ada komentar:

Posting Komentar