tag:blogger.com,1999:blog-67048313281436130922024-03-05T09:49:19.441-08:00Fishing Mania JOSS....dickyrifkyhttp://www.blogger.com/profile/07849033886057174718noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-6704831328143613092.post-14518431089527845092012-04-12T21:28:00.001-07:002012-04-12T21:28:46.111-07:00cara mengikat pancing<h1>
<span style="color: #ff6600;"><strong>Teknik Mengikat Pancing dibedakan antara Mancing Laut dan Mancing Tawar</strong></span></h1>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_310" style="width: 160px;">
<img alt="Cara Mengikat pancing" class="size-thumbnail wp-image-310" height="150" src="http://pemancing.com/wp-content/uploads/2009/09/mengikat-pancing2-150x150.jpg" title="mengikat pancing" width="150" /><div class="wp-caption-text">
Cara Mengikat pancing</div>
</div>
Cara <strong>mengikat pancing</strong> biasanya tergambar di balik
kemasan kail yang anda beli.pada pancing – pancing kualitas bagus
seperti Gamakatsu, Owner sudah terdapat cara untuk memasang dan mengikat
kail. Meski cara mengikat pancing ada berbagai macam, namun secara
garis besar para pemancing membedakannya menjadi dua macam, yakni untuk
ikan laut dan untuk ikan air tawar.<br />
Cara mengikat mata kail untuk pemancingan air tawar, biasanya langsung menggunakan<br />
Senar yang diikatkan di mata <a href="http://pemancing.com/kail">kail</a>.
Senar tersebut kadang dapat diganti dengan penggunaan benang nilon yang
tentu saja lebih lemas dan tidak bisa keriting seperti senar. Senar
atau benang nilon diikatkan ke lubang atau <a href="http://pemancing.com/kail">mata kail</a>
dan sebaiknya disambungkan ke kili – kili, fungsinya adalah sebagai
poros yang dapat berputar – putar jika ikan tangkapannya bergerak dengan
liar, kili – kili yang dapat berputar mengikuti pergerakan ikan akan
membantu senar supaya tidak keriting.<br />
Setelah <a href="http://pemancing.com/senar">senar</a> diikatkan ke <a href="http://pemancing.com/kail">mata kail</a>
disambungkan ke pemberat yang diletakkan di tengah – tengah rangkaian
senar. Gunakan pemberat yang tidak terlalu besar, gunanya agar saa
melemparkan umpan ke air dengan cepat umpan akan tenggelam, untuk umpan
yang melayang saat di air tentu saja akan sangat membantu. Dan yang
terakhir dalam rangkaian kail yaitu <a href="http://pemancing.com/pelampung">pelampung</a> yang dibuat secara flesibel sehingga bisa di geser ke atas dan kebawah disesuaikan dengan kedalaman kolam.<br />
Pada pemancingan di laut, tentunya tidak bisa seperti itu, <a href="http://pemancing.com/senar">Senar</a>
sebaiknya tidak langsung diikatkan ke mata kail, namun terleih dahulu
di sambungkan ke serat baja dengan ukuran secukupnya. Serat baja ini
akan menahan gigitan ikan yang cukup tajam. Gigitan ikan di laut bisa
saja memutuskan senar anda, maka sebaiknya penggunaan serat baja
sepanjang kurang lebih 30 cm akan menahan resiko senar anda putus karena
gigitan ikan.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_311" style="width: 160px;">
<img alt="Cara mengikat kail" class="size-thumbnail wp-image-311" height="150" src="http://pemancing.com/wp-content/uploads/2009/09/teknik-mengikat-kail-150x150.gif" title="teknik mengikat kail" width="150" /><div class="wp-caption-text">
Cara mengikat kail</div>
</div>
Pengggunaan pemberat pada rangkaian <a href="http://www.pemancing.com/pancing">pancing</a>
di laut disesuaikan dengan kebutuhan, jika anda ingin maning dasar,
maka sebaiknya anda menggunakan pemberat yang cukup besar, pada nelayan
lokal, saya pernah melihat mereka menggunakan pemberat dari busi sepeda
motor yang sudah tidak terpakai, selain cukup besar, pemberat tersebut
didapat dengan gratis. Karena biasanya kalau mancing dasar sebaiknya
membawa banyak pemberat, karena akan sering sekali tersangkut batu
karang dan pemberat anda akan sering hilang.<br />
Silahkan mencoba beberapa cara mengikat di atas dan selamat memancingdickyrifkyhttp://www.blogger.com/profile/07849033886057174718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6704831328143613092.post-81494325457373794192012-04-12T21:26:00.001-07:002012-04-12T21:26:53.387-07:00Piranti<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Piranti
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<span style="font-weight: bold;">ALAT PENDETEKSI IKAN <br />
(Mini Fishfinder)</span><br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigPOdUx005Ww-6_l-CBeOnr1nt-PZ0uqKqdIJJcASroccwsEtnwOFK_ZZKie3-mG0sY-c-myADCeYMaInhXnrboZVcGFQ73Uc3Isx0HBoptYzIgx9Oah5TCbNqsC30JoRLDQhSMCinJCw/s1600/222.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5555034709120383714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigPOdUx005Ww-6_l-CBeOnr1nt-PZ0uqKqdIJJcASroccwsEtnwOFK_ZZKie3-mG0sY-c-myADCeYMaInhXnrboZVcGFQ73Uc3Isx0HBoptYzIgx9Oah5TCbNqsC30JoRLDQhSMCinJCw/s400/222.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 316px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
ISI PAKET PEMBELIAN:<br />
1. Fish Finder<br />
2. Round Sonar Sensor (7,5 meter)<br />
3. Bolt<br />
4. Wing nut<br />
5. Neck Strap<br />
<br />
SPESIFIKASI:<br />
1. Layar TN/ANTI UV LCD with LED back light<br />
2. Kedalaman 0,7 meter sd 100 meter (2ft sd 328ft)<br />
3. Sudut Beam Sensor : 45 derajad<br />
4. Temperatur kerja : -20 sd 70 derajad<br />
5. Daya dengan 4 baterai AAA<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Alat Pengikat Kail ke Kenur - KUAT dan CEPAT!!! </span><br />
<br />
Alat pengikat kenur/benang ke mata kail, mudah, cepat, dan kuat!<br />
Cocok untuk mengikat benang PE ke mata kail, dan benang/kenur2 lainnya.<br />
Enjoy fun fishing dengan Alat pengikat Kenur ini!!!<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJbtuAiHAR9tLcWcd2iJQOMBFkQpCG-mjtKW1fievEsqAZhKLVK1eLW8KcmMX3KkNelpR_yAnk3OKh0TINFQhq5IZyPteVALNae4vZ3fcJaV5-TGr78KvIsj5P_Ol_Z_tk1mSRB8Pf6-c/s1600/5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561477720241471362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJbtuAiHAR9tLcWcd2iJQOMBFkQpCG-mjtKW1fievEsqAZhKLVK1eLW8KcmMX3KkNelpR_yAnk3OKh0TINFQhq5IZyPteVALNae4vZ3fcJaV5-TGr78KvIsj5P_Ol_Z_tk1mSRB8Pf6-c/s400/5.jpg" style="display: block; height: 378px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div>
<span style="font-size: medium;"><b><a class="contentpagetitle" href="http://mancingmania.com/index.php?option=com_content&view=article&id=96:shimano-tiagra-ultra-troling&catid=15:bedah-piranti&Itemid=18">Shimano Tiagra Ultra Troling</a></b></span> <br />
<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td><a href="http://mancingmania.com/index.php?option=com_content&view=category&id=15:bedah-piranti&layout=blog&Itemid=18"> </a> </td> </tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="70%"><span class="small"> </span> </td> </tr>
<tr> <td class="createdate" colspan="2" valign="top"><br /></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top"><img alt="alt" height="312" src="http://mancingmania.com/images/stories/Shimano%20Tiagra%20Ultra%20Trolling.jpg" width="417" /><br />
<div style="text-align: justify;">
Seri Tiagra yang dikenal sebagai spesialisasi troling memang sudah dikenal baik reputasinya di kalangan mania mancing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Joran troling yang terbuat dari material terbaik ini juga dilengkapi
dengan cincin joran Fuji SUS, bearing S-ARB untuk roller guide, roller
yang dilapisi titanium, EVA grip yang sangat elastis, jaket anti air
untuk joran dan ril, casing /tas ekslusif untuk joran dan ril, dan
masih banyak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak sampai disitu saja, joran ini juga terlihat begitu mewah dan elegan dengan desain bercita rasa tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiagra Ultra Trolling jelas merupakan joran troling dengan spesifikasi
tertinggi di kelasnya.Rasakan ketangguhan dan kemewahan yang
dimilikinya</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b><span style="font-size: medium;"><a class="contentpagetitle" href="http://mancingmania.com/index.php?option=com_content&view=article&id=66:ril-spinning-penn-captiva&catid=15:bedah-piranti&Itemid=18">Ril Spinning PENN Captiva</a> </span></b> <br />
<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td><b> <span style="font-size: medium;"> <a href="http://mancingmania.com/index.php?option=com_content&view=category&id=15:bedah-piranti&layout=blog&Itemid=18"> </a> </span></b> </td> </tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="70%"><span class="small"> </span> </td> </tr>
<tr> <td class="createdate" colspan="2" valign="top"><br /></td> </tr>
<tr align="justify"> <td colspan="2" valign="top"><img height="301" src="http://mancingmania.com/images/stories/users/111/bp130%20-%20smf.jpg" style="float: left; margin: 4px;" width="220" /><span style="font-size: x-small;">Merk piranti mancing kenamaan dunia, Penn, menghadirkan ke hadapan para mania dengan suguhan sensasi mancing tersendiri. <b>Penn Captiva </b>yang
dibuat kembali dengan teknologi terbaru serta menggunakan bahan
material demi terciptanya suatu piranti mancing yang bisa memuaskan para
mania. </span><span style="font-size: x-small;">Ditanamnya sebanyak <b>delapan buah ball bearing baja anti karat ditambah roller bearing </b>dari generasi terbaik. <b>Spool alumunium</b>nya yang menggunakan sistem <i>long-cast</i> menjadikan lemparan umpan tanpa kendala. </span> <span style="font-size: x-small;">Didukung
dengan body ril berbahan grafit yang ringan namun kekuatannya dapat
diandalkan. Satu teknologi terdepan yang juga diterapkan pada rotor ril
ini,<i> techno-balanced</i>™, memberikan kemudahan serta kelembutan saat menggulung senar.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Ril spinning Penn Captiva memberikan
semua hal terbaik yang dihadirkan untuk para mania yang mengerti arti
sesungguhnya dari piranti yang benar-benar dapat diandalkan</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6338567913942737194">
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/joran-bag-4-kiat-memilih-joran-perawatannya" rel="bookmark">Joran: Kiat Memilih Joran & Perawatannya</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
<img alt="Memilih Joran Untuk Perlombaan" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="210" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/03/Kiat-memilih-joran-dan-perawatannya.jpg" title="Memilih Joran Untuk Perlombaan" width="350" /></div>
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6469" height="210" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/03/Kiat-memilih-joran-dan-perawatannya.jpg" title="Kiat Memilih Joran & Perawatannya" width="350" /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagaimana memilih joran yang tepat?</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam memilih joran sebaiknya berdasarkan tujuan apakah untuk loma
atau hanya untuk rekreasi saja. Apabila ingin mengikuti lomba/ galatama
sebaiknya memakai joran yang hanya lemtur ujungnya saja. Karena waktu
mengajar ikan menjadi lebih singkat dibanding dengan joran yang lentur
sampai ke tengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Joran untuk lomba/galatama sebaiknya juga dipilih model yang tanpa
sambungan (1 piece). Joran Telescopic kurang dianjurkan karena tiap
sambungannya mudah bergeser sehingga kelenturannya berkurang dan juga
kekuatannya terbagi-bagi.<br />
Baca selengkapnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Kontradiksi antara joran pendek dan panjang sejauh ini hampir tidak ada
masalah, tetapi untuk lomba idealnya panjang joran berkisar 168-180
cm. Joran yang lebih panjang memang dapat melontarkan umpan yang lebih
jauh, tapi disesuaikan dengan luas kolam yang rata-rata sempit sehingga
tidak memerlukan lontaran yang jauh seperti di laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi yang memancing hanya untuk rekreasi saja sebaiknya pergunakan
joran yang lentur sampai ke tengah akan membuat pemancing dapat
menikmati waktu pengajaran lebih lama, walaupun yang menyambar umpan
mungkin hanya ikan kecil.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Tips agar joran tidak mudah patah dan perawatannya.</b><br />
Joran patah sewaktu dipakai mengajar ikan bukanlah salah penjualnya atau
pabrik pembuatannya. Jika mau jujur, joran patah lebih merupakan
kesalahan dari si pemancing itu sendiri, yaitu membebani joran di luar
batas kemampuan joran tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab joran patah di kolam pemancingan atau di laut, paling sering
karena pemancing menyentak joran hanya dengan memutar pergelangan
tangan atau mengayun menggunakan siku. Perputaran melebihi sudut 90
derajat inilah yang membuat joran langsung patah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seharusnya menyentak joran cukup dilakukan dengan mengayunkan lengan,
ditambah dengan menggerakkan pergelangan tangan ke belakang. Ini sudah
membuat kail mengait mulut ikan tanpa terlalu berlebihan membebani
joran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesudah memancing, bilas joran anda dengan menggunakan air sabun untuk
menghilangkan kotoran-kotoran dan bau. Yakinkanlah bahwa joran itu
sudah benar-benar anda keringkan dengan cara mengelap sebelum disimpan,
kalau perlu melapisi joran dengan cairan (WD40) agar kotoran/debu tidak
cepat menempel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Simpanlah joran anda di tempatnya, jauhkan dari sinar matahari secara
langsung, karena apabila joran terkena sinar matahari akan berubah
menjadi getas/kering sehingga mudah patah.</div>
<br />
<b>Kelebihan & Kekurangan Bahan Joran</b><br />
<table><tbody>
<tr> <td><b>Bahan </b></td> <td><b>Kelebihan </b></td> <td><b>Kekurangan </b></td> <td><b>Keterangan</b></td> </tr>
<tr> <td><b>Fiber Glass</b></td> <td><ul>
<li>Kuat</li>
<li>Harganya murah</li>
<li>Tidak membutuhkan perawatan khusus</li>
</ul>
</td> <td><ul>
<li>Berat</li>
<li>Actionnya tidak sebagus joran High Carbon</li>
</ul>
</td> <td>-Dipakai oleh pemancing pemula -Fiber glass warna kuning (Korea) warna hitam (RRC)</td> </tr>
<tr> <td><b>Mix Carbon</b></td> <td><ul>
<li>Actionnya sangat bagus</li>
<li>Lebih kuat dari bahan carbon</li>
</ul>
</td> <td><ul>
<li>Harganya mahal</li>
</ul>
</td> <td>-Tujuan dari pencampuran ini agar sifat unggul dari masing-masing baham dapat dimaksimalkan</td> </tr>
<tr> <td><b>High Carbon</b></td> <td><ul>
<li>Actionnya sangat bagus</li>
<li>Ringan</li>
</ul>
</td> <td><ul>
<li>Harganya mahal</li>
<li>Mudah tergores</li>
</ul>
</td> <td>-Dipakai oleh pemancign professional -Membutuhkan perawatan khusus </td> </tr>
</tbody> </table>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard"> </span> <span class="post-timestamp"> </span> <span class="post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <br />
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/depth-sounder-gps-dan-plontang" rel="bookmark">Depth Sounder, GPS dan Plontang</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
<img alt="alat-bantu-mancing" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="156" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/11/alat-bantu-mancing-640x250.jpg" title="alat-bantu-mancing" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mancing di lautan memang sangat menyenangkan, apalagi jika kita
mendapatkan spot yang sangat bagus. Bukan tidak mungkin kita pasti akan
kembali ke tempat itu untuk mancing lagi dikesempatan berikutnya. Tapi,
apakah kita bisa mengetahui dengan pasti tempat kita mancing dulu?
jawab pasti bisa.<br />
<a href="" name="more"></a>Baca selengkapnya</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemajuan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak positif terhadap
hobi mancing yang kita sama-sama senangi ini. Karena dengan
diciptakannya alat bantu seperti Depth Sounder dan GPS bisa memudahkan
kita untuk menemukan spot yang sangat potensial, hal itu pastinya juga
sangat berguna bagi masyarakat kita yang memang sehari-harinya bekerja
sebagai nelayan. Berikut ini alat bantu yang sering digunakan untuk
mengetahui spot yang banyak ikannya oleh para pemancing ataupun nelayan.</div>
<br />
<b>1. Depth sounder</b><br />
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/images.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignright size-full wp-image-9451" height="200" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/images.jpg" style="cursor: move;" title="depth sounder" width="140" /></a>Cara kerja alat ini adalah dengan memancarkan gelombang suara yang diarahkan ke dasar laut,<br />
<div style="text-align: justify;">
kemudian gelombang tersebut akan dipantulkan kembali ke atas dan
diterima oleh alat tersebut. Dari situlah kita dapat mengetahui berapa
meter kedalaman laut di titik itu, apakah dasarnya lunak atau keras dan
sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ini adalah info yang menjadi dasar kebutuhan kita untuk mencari
suatu spot ikan. Pada peralatan yang makin mahal, informasinya juga
semakin beragam. Misalnya saja layar monitor yang sudah berwarna
(bukannya abu-abu lagi), adanya keterangan suhu atau temperatur dan
lainnya.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-2.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft size-full wp-image-9450" height="125" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-2.jpg" title="echo sounder" width="150" /></a>Bentuk
Echo Sounder ini beragam, semakin mahal alat itu, makin banyak tombol
atau alat yang bisa kita atur. Tapi kalau hanya sekedar mencari karang
dan tandes, maka alat ini sudah lebih dari cukup. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah merk berbeda akan mempunyai letak tombol yang
berbeda pula, jadi kita harus mempelajari cara penggunaanya dari
masing-masing buku manualnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada 2 frekuensi yang biasa di gunakan oleh Depth Sounder ini. Yang satu
adalah 50kHz, dan satunya lagi 200kHz. Kalau kita set sounder di
50kHz, maka akan semakin besar area yang di cakup di dasar laut, tapi
detailnya kurang tampak. Jadi, untuk mencari lokasi karang atau tandes,
kita gunakan yang 200kHz. Hal lain yang juga mempengaruhi ketajaman
detail yang mampu kita lihat adalah besaran Wattnya. Semakin besar
Wattnya semakin jelas detail yang dihasilkan, dan semakin mahal
harganya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-31.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" class="size-full wp-image-9452 alignright" height="193" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-31.jpg" title="gambar 1" width="300" /></a>Perhatikan
gambar di samping ini. Ini adalah gambar struktur dasar laut yang
dilewati oleh kapal yang kita naiki. Membacanya mulai dari bagian kiri
monitor.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya, dasar laut berwarna merah, dan menjadi semakin merah
padat.. turun ‘kelembah’.. naik ke gundukan kecil, dan baru berubah
menjadi merah biasa lagi setelah gundukan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Warna merah padat itulah yang kita cari!. Itulah yang di sebut dengan
tandes. Perhatikan pula, di atas tandes ada beberapa gambar mirip bulan
sabit, yang sebenarnya merupakan ikan yang kita cari. Makin besar
gambarnya, makin besar pula ikannya. Biasanya ikan-ikan ini bersifat
relatif menetap di tandes tersebut kecuali ada sesuatu yang
mengganggunya atau menghalaunya untuk pindah.</div>
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-5.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft size-full wp-image-9454" height="166" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-5.jpg" title="gambar 2" width="200" /></a>Nah,
dengan memperhatikan gambar di sebelah ini, jelas terlihat adanya
‘gundukan’ berwarna merah yang amat berbeda dengan dasar laut yg
berwarna coklat.Perhatikan juga, betapa banyak ikan yang berkeliaran di
sekitaran tandes (atau karang) ini. Inilah yang kita cari, dan
merupakan spot yang amat potensial untuk memancing ikan. Hal yang mesti
diingat di sini adalah gerombolan ikan selalu bergerak, alias tidak
berdiam di tempat seperti ikan-ikan di tandes yang dijelaskan di atas.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Global Positioning System, yang biasa di singkat dengan GPS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan GPS kita bisa menandakan lokasi yang diwakili oleh
sederetan angka yang dikenal dengan nama koordinat. Tidak ada tempat
yang memiliki titik koordinat yang sama di permukaan bumi ini,
masing-masing adalah unik, seunik cap jempol kita sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-6.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignright size-full wp-image-9456" height="250" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/10/Untitled-6.jpg" title="GPS" width="110" /></a>Nah, apa guna GPS itu disini?.<br />
Sekarang bayangkan begini: hari ini anda sedang beruntung menemukan
tandes atau karang. Hasil anda memancing hari ini amat memuaskan baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebulan kemudian, anda ingin
mancing kembali di spot ini. Bagaimana cara anda menemukan kembali spot
ini di lautan yang luas itu?.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, GPS akan membuatnya menjadi lebih mudah, karena GPS bisa menandai
dan menyimpan koordinat ini hanya dengan menekan beberapa tombol saja.
Jadi GPS berfungsi sebagai penanda lokasi atau spot mancing yang kita
temukan. Banyak bentuk dan model di buat oleh pabrikan GPS di dunia
ini, dan gambar yang terpasang di sebelah adalah tipe GPS handheld yang
bisa dibawa kemana saja, karena kemampuannya mengambang di air,
rasanya ini adalah GPS handheld yang paling cocok untuk orang yang
banyak bermain di air, baik danau maupun laut. Jadi, spot yang anda
temukan sekarang bisa dengan mudah anda temukan kembali di masa depan,
dengan menandai lokasi spot itu di GPS.</div>
<div>
</div>
<div>
<b>3. Plontang</b></div>
<div>
Apa sih yang di sebut plontang ? Pada dasarnya plontang itu adalah
pelampung. Fungsinya hanya sebagai penanda “dimanakah lokasi persisnya
spot yg kita temukan tadi?’</div>
<div>
Plontang bisa kita buat sendiri, misalnya saja dengan jerigen air
ukuran 10 liter. Plontang ini (disebut “induk” plontang) diikat dengan
tali. Ujung yang satu diikatkan ke pemberat yang akan turun ke dasar
laut, dan ujung satunya lagi diikat dengan “anak plontang”. Ujung yang
di hubungkan dengan pemberat di buat sedemikian rupa sehingga tali bisa
diatur panjang pendeknya sesuai dengan kedalaman laut di spot tersebut.
Sedangkan yang di hubungkan dengan anak plontang cukup 2-3 meter saja.<br />
Ada bagusnya induk dan anak plontang di cat dengan warna yang mencolok
sehingga mudah dilihat dari jauh, Misalnya saja induk plontang dengan
warna merah dan anak plontang dengan warna kuning. Kalau mau lebih
bagus lagi, di masing-masing plontang diberikan bendera, sehingga amat
mudah terlihat dari kejauhan.<br />
<i>sumber : amarylis-foundation.blogspot.com</i></div>
</div>
</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/perawatan-dan-penyimpanan-lure" rel="bookmark">Perawatan dan Penyimpanan Lure</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/06/wood-lures-500x250.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Perawatan dan Penyimpanan Lure" border="0" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="250" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/06/wood-lures-500x250.jpg" title="Perawatan dan Penyimpanan Lure" width="500" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, maka perawatan dan
penyimpanan lure menjadi suatu hal yang wajib bagi seorang pemancing.
Keuntungan dari sebuah <i>artificial lure</i> adalah dapat dipakai
berulang kali dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi beberapa
type lure dapat rusak dengan cepat kecuali bila dibersihkan dan
disimpan dengan benar ketika tidak digunakan. Hal ini terutama terjadi
pada lure yang terbuat dari logam, yang biasanya tidak hanya terdiri
dari satu macam logam saja, melainkan terdiri dari campuran beberapa
logam lain yang lemah terhadap efek galvanisasi yang menyebabkan karat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya, beberapa bagian lure terutama pada bagian kailnya, akan cepat
berkarat kecuali air laut yang masih menempel padanya sudah dicuci
dengan bersih. Langkah terbaik adalah merendam semua lure dan trace
yang telah dipakai dalam air bersih. Kemudian bersihkan dengan lap dan
jemur tapi tidak dibawah sinar matahari langsung. Setelah kering
semprotlah bagian-bagian lure yang terbuat dari logam dengan menggunkan
CRC atau WD40. Simpan dan pisahkan alat- alat baru dari yang lama yang
pernah digunakan. Hal ini agar mencegah kontaminasi dari lure lama yang
telah diergunakan terhadap lure / alat-alat yang belum pernah
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Periksa kerusakan</b><br />
Putuskan, apakah kerusakan yang terjadi terhadap lure perlu diganti
ataukah cukup dengan hanya memperbaikinya saja. Ingatlah bahwa dengan
mengabaikan hal-hal kecil seperti ini, kesempatan strike ikan besar akan
menghilang.<br />
Menyimpan dengan rapi merupakan suatu hal yang penting. Kebanyakan lure
yang bersifat keras (hard lure) mempunyai reputasi yang kurang baik
dalam menghasilkan strike, hal ini akan semakin diperburuk jika kail
pada lure tersebut sudah berkarat atau bengkok dan tidak sesuai dengan
bentuk aslinya. Sebelum menyimpan peralatan periksalah kerusakan dan
pikirkan juga cara untuk memperbaikinya.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Bengkok, Lurus dan Karat pada kail, bila kail sudah bengkok atau
lurus atau tidak sesuai dengan bentuk aslinya, lebih baik jika diganti
dengan yang baru. Bila belum berkarat betul atau agak tumpul bisa di
ampelas dan dikikir agar kembali tajam. Namun kekuatan mata kail akan
berkurang.</li>
<li>Karat, dan kusut pada Trace dan karat pada tali kawat baja (sling), lebih baik dibuang dan diganti dengan membuat yang baru.</li>
<li>Luka, lecet, Tersimpul pada monofilament, lebih baik digunting dan dibuang. Bila kusut masih bisa diurai, urailah.</li>
<li>Luka, Lecet, Tergores dan kerusakan pada badan lure akibat gigitan
ikan, lure yang terbuat dari plastik, kayu dan logam harganya mahal,
maka langkah terbaik adalah memperbaikinya jika ada kesempatan. Dempul
fiberglas bisa digunakan untuk menambal dan mengisi luka gores pada
badan lure. Pengecatan ulang bisa diberikan dengan memakai cat kuku
clear, atau cat mobil.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan lure dan trace tersimpan ditempat yang kering, bila disimpan
sembarangan trace dan mata kail akan saling tersangkut dan menjadi
kusut. Gulung trace pada sebuah benda berbentuk lingkaran. Makin besar
diameternya maka akan semakin baik, sebab diameter besar akan mencegah
trace dan tali menjadi keriting.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(mancing-soroako.co.cc)</i></div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/sinker-timah" rel="bookmark">Sinker / timah</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/images.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Sinker/ Timah" border="0" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="199" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/images.jpg" title="Sinker/ Timah" width="253" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Timah digunakan sebagai pemberat, agar umpan bisa tenggelam dalam air.
Bentuk timah sangat beragam, antara lain: timah anting, melinjo,
lonceng, peluru, teratai, kerucut, jantung, dll, dengan berat berkisar
antara 0.5 gr – 300gr.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b> Jenis timah dan penggunaannya</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya timah dibagi menjadi tiga jenis:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Timah berat, umumnya digunakan untuk mancing di laut atau sungai yang berarus kencang.</li>
<li>Timah pasir, umumnya digunakan untuk memancing di empang/ kolam.</li>
<li>Timah daun, umumnya digunakan untuk memancing di empang/ kolam, dan
untuk penggunaannya umumnya di robek atau digunting selebar yang kita
inginkan, lalu sobekan timah tersebut dilipat dan dipasangkan pada tali
senar.</li>
</ul>
<b>Contoh-contoh timah dan penggunaannya</b><br />
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6542" height="223" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/TIMAH.jpg" title="Sinker/ timah" width="363" /><br />
<div style="text-align: justify;">
Timah ranggung, umumnya digunakan untuk mancing kontrekan, caranya
dengan mengisi rongga timah dengan umpan dan setelah timah mencapai
dasar, timah tersebut di ayun naik turun, sehingga umpan di dalam timah
akan keluar dan menyebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Timah kawat, kerucut, piramid, teratai dan jantung, umumnya digunakan
untuk memancing dengan teknik jigging. Sedangkan untuk casting umumnya
menggunakan timah melinjo dan timah anting. Untuk pemancingan di kolam
umumnya memakai timah pasir, daun, dan galatama.</div>
<br />
<b>Pemasangan timah</b><br />
<b><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6543" height="203" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/pemasangan-timah.jpg" title="Pemasangan timah" width="400" /></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan timah langsung diatas hook/mata kail dan swivel, terkadang
menyebabakan timah tersebut masuk atau tergelincir kedalam kepala hook
dan kepala swivel, untuk menghindari hal tersebut, maka sebaiknya
menggunakan plastik bead diantara timah dan mata kail, atau timah dan
swivel sebagai penahannya.</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/stopper-bead" rel="bookmark">Stopper & Bead</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Stopper & Bead<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6910" height="158" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/05/images-300x158.jpg" title="Stopper & Bead" width="300" /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Stopper</b><br />
Umumnya stopper digunakan sebagai pembatas atau penahan pelampung.
Stopper terbuat dari bahan karet dengan variasi bentuk panjang, dan
elips, dan ukuran untuk stopper adalah small (S), medium (M), Large (L).</div>
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6691" height="200" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/mengikat-stopper.jpg" title="Cara mengikat stopper" width="283" /><br />
<b>Cara mengikat stopper</b><br />
<ol>
<li>Masukkan ujung senar melaui lubang stopper.</li>
<li>Masukkan sekali lagi ujung senar melalui lubang stopper.</li>
<li>Tarik kedua ujung senar secara perlahan.</li>
<li>Kunci ikatan dengan kencang dan simpul tersebut akan membungkus stopper.</li>
</ol>
<b><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-6692" height="150" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/pemasangan-stopper.jpg" title="Pemasangan Stopper" width="215" /> </b><br />
<b>Pemasangan stopper</b><br />
Setelah stopper diikat, kemudian masukkan pelampung dan kemudian
dibawahnya bisa diikat lagi dengan stopper, baru kemudian dipasang timah
kita ikat lagi dengan stopper.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Simpul pengganti stopper</b><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-6688" height="160" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/Simpul-300x160.jpg" title="Simpul pengganti stopper" width="300" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita tidak memiliki persediaan karet stopper, maka kita bisa membuat simpul sebagai pengganti stopper. Caranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Siapkan potongan senar +/- 10-15 cm.</li>
<li>Potongan senar tersebut kita lilitkan pada senar utama dan membungkus ujung potongan yang lain juga sebanyak 4 kali.</li>
<li>Ujung yang dipakai untuk melilit dimasukkan melalui gap yang terbentuk dari lilitan.</li>
<li>Kunci simpul dengan menarik kencang kedua ujung potongan senar.</li>
</ol>
<b>2. Bead</b><br />
Bead terbuat dari bahan plastik dan sering juga disebut sebagai
manik-manik, umumnya fungsi bead sama seperti stopper, yaitu sebagai
penahan pelampung dan timah yang lubangnya agak besar agar tidak
tergelincir.<br />
<br />
<b><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-6690" height="142" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/pemasangan-bead-300x142.jpg" title="Pemasangan Bead" width="300" /> </b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemasangan Bead</b><br />
Setelah simpul terbentuk, kemudian kita masukkan pelampung. Jika lubang
pelampung terlalu besar dan bisa melewati simpul yang kita buat, maka
sebaiknya gunakan bead diantara simpul dan pelampung. Bead juga bisa
dipasang diantara timah dan hook, jika lubang timah terlalu besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/bell" rel="bookmark">Bell</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
<img alt="Bell" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="156" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/images-132.jpg" title="Bell" width="324" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bell</b> berfungsi sebagai alarm atau sinyal jika umpan termakan
oleh ikan. Bell terbuat dari bahan besi biasa dan stainless steel
(tahan karat). Dudukan bell ada yang terbuat dari bahan plastik, besi
biasa dan stainless steel.Ukuran bell antara lain: S, M, L.</div>
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6628" height="160" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/bell.jpg" title="Bell" width="282" /><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemasangan Bell</b><br />
Bell umumya dipasang pada bagian ujung joran, jadi jika joran bergetar saat ditarik ikan, maka bell tersebut akan berbunyi.</div>
<br />
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6629" height="108" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/Contoh-Bell.jpg" title="Contoh Pemasangan Bell" width="480" /><br />
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/wire-kawat" rel="bookmark">Wire / Kawat</a></h1>
<div class="entry-photo">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/images1.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" class="size-full wp-image-6620 alignright" height="194" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/04/images1.jpg" title="Wire / Kawat" width="259" /></a>Umumnya
kawat digunakan dalam memancing dengan sasaran ikan-ikan yang bergigi
tajam, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Kawat umumnya terbuat dari
bahan stainless steel dan untuk pemakaiannya umumnya dipasangkan
dengan kili-kili dan peniti. Untuk menyimpul kawat umumnya dipakai
sleeve/klem dan dijepit dengan tang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jenis-jenis kawat</b><br />
Kawat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Kawat Stainless</b><br />
Kawat yang tidak memiliki derat atau tunggal. Untuk ukuran, semakin
besar nomornya diameter kawat semakin kecil. Terdapat dua jenis kawat
stainless, yaitu: hard (kaku) dan soft (agak lentur).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Kawat lilitan dengan lapisan nilon</b><br />
kawat yang memiliki serat dan dilapis dengan nilon, misalnya:</div>
<ul>
<li>7×1, yaitu kawat yang memiliki 7 serat yang dililit jadi satu dan dilapis dengan nilon dibagian luar kawat.</li>
<li>7×3, yaitu kawat yang terdiri dari 3 lilitan, dimana setiap lilitan
memiliki 7 serat, jadi jumlah keseluruhan serat adalah 21 dan dibagian
luar kawat dilapis dengan nilon.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya kawat yang dilapis nilon agak kaku, dan dalam pemakaiannya jika
lapisan nilon tersebut tergores batu karang atau gigi ikan, maka
lilitan serat didalamnya kan keluar dan buyar. Selain itu jika air
sampai masuk kedalam lapisan nilon, maka akan menyebabkan noda karat
pada kawat, dimana noda karat itu tidak kelihatan dari luar dan jika
karat tersebut dan jika karat tersebut semakin menyebar, maka kekuatan
kawat menjadi lemah atau putus.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Kawat lilitan tanpa lapisan nilon</b><br />
Kawat yang memiliki serat, tapi tidak dilapisi dengan nilon, misalnya:
7×7, yaitu kawat yang memiliki 49 serat, tapi dibagian luar kawat tidak
dilapisi nilon.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kemasan Kawat</b><br />
Kawat ada yang dikemas dalam bentuk plastik spool dan paper card. ukuran
kawat dimulai dari 8-200 lbs, dengan panjang +/- 5-10 m perkemasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/snap-peniti" rel="bookmark">Snap / Peniti</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/03/images2.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Snap / Peniti" border="0" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="175" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/03/images2.jpg" title="Snap / Peniti" width="287" /></a>Peniti
merupakan acessories pelengkap yang digunakan dalam memancing, fungsi
penggunaan peniti adalah untuk mempercepat pemasangan jika ingin
mengganti lure atau hook saat memancing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peniti terbuat dari bahan kuningan, stainless steel, dengan finishing
nickled, polished dan black nickled dan umumnya untuk pemasangan
ditempatkan berpasangan dengan kili-kili.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> Jenis-jenis Snap</b><br />
Snap terdiri dari berbagai model dan bentuk, tapi umumnya fungsi penggunaannya sama. Ukuran untuk snap umumnya dari no. 000 – 6.</div>
Jenis-jenis snap antara lain:<br />
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-6359" height="500" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2011/03/Jenis-jenis-Snap.jpg" title="Jenis-jenis Snap" width="500" /><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemakaian Snap Untuk Kolam dan Laut</b><br />
Peniti yang umum dipakai di kolam/empang adalah peniti jenis safety
snap, interlock snap, hooked snap, sedangkan dalam suatu perlombaan yang
diadakan di kolam, peniti yang umum dipakai adalah galatama snap,
karena dalam perlombaan dibutuhkan kecepatan dalam pengggantian mata
pancing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pemakaian di laut peniti yang umum dipakai adalah peniti jenis
fastlock snap, crosslock snap, sedangkan untuk pemancingan ditepi laut
yang menggunakan pelampung, peniti yang umum dipakai adalah jenis
italian snap dan coastlock snap.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/swivels-kili-kili" rel="bookmark">Swivels / Kili-kili</a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
<img alt="swivel" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="250" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/12/swivel-500x250.jpg" title="swivel" width="500" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Swivel/kili-kili merupakan accessories pelengkap dalam memancing yang
berfungsi untuk mengurangi kekusutan atau pelintiran tali senar, selain
itu penggunaan swivel juga dapat mempermudah simpul. Umumnya swivel
ditempatkan diantara tali senar dan umpan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Swivel terbuat dari bahan kuningan dengan finishing nickled, polished
dan black nickled. Efisiensi kerja swivel akan terhambat apabila
terjadi korosi/karat serta akumulasi pasir dan lumpur, jika keadaan
demikian dibiarkan terus menerus maka akan meningkatkan gesekan selip
tiap putaran akibatnya putaran swivel jadi kaku dan senar melintir.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Jenis-Jenis Swivel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Swivel terdiri dari banyak variasi model dan bentuk, tapi fungsi
penggunaan umumnya sama. Ukuran untuk swivels umumnya dari no. 6/0-20.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis-jenis swivels antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-5546 aligncenter" height="350" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/12/swivel.jpg" title="swivel" width="500" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemakaian swivel untuk kolam dan laut</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pemancingan dikolam / empang dan sungai, swivel yang umum dipakai
adalah jenis barrel swivel, crane swivel dan rolling swivel dengan
ukuran no. +/- 10-20. Sedangkan untuk pemancingan di laut, swivel yang
paling banyak dipakai adalah jenis heavy swivel, ball bearing swivel
untuk trolling dan 3-way swivel, crossline swivel, 2 joint minus
swivel untuk jigging dengan ukuran no. +/- 6/0-9. Untuk pemancingan di
tepi laut jenis swivel yang dipakai umumnya sama dengan jenis swivel
untuk pemancingan kolam.</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/hook-bagian-2" rel="bookmark">Hook, Pengembangan jenis-jenis hook</a></h1>
<div class="entry-photo">
</div>
<b>Pengembangan jenis–jenis hook</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/hookjpg.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="hookjpg" border="0" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="133" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/hookjpg.jpg" title="hookjpg" width="200" /></a><b>1.</b> <b>Double hook</b>,
merupakan hook yang memiliki dua mata kail, dalam penggunaannya pada
umumnya dipasangkan lure. Jenisnya antara lain : Double ryder, Double
fly, Limerick double.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>2.</b> <b>Treble hook</b>, memiliki tiga mata kail dan juga biasanya
dipasangkan dengan lure. Treble hook lebih efektif dalam hook up
dibanding dengan single hook karena mata kailnya menghadap tiga arah.
Jenisnya antara lain : Round Treble, O’Shaughnessy Treble.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pancing cumi</b>, berbentuk seperti payung terbalik dan memiliki banyak mata kail, umumnya digunakan untuk memancing cumi-cumi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Pancing garong</b>, memiliki enam mata kail yang melingkar pada umumnya digunakan untuk mancing ikan baronang.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Snelled hook</b>, merupakan rangkaian hook yang terdiri dari
senar dan mata pancing (Eropa) sedangkan untuk model Jepang umumnya
terdapat tambahan kili-kili.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Sabiki hook</b>, merupakan rangkaian mata kail yang terdiri dari
senar, kili-kili, peniti, mata kail, dengan variasi kulit ikan,
bulu-bulu dan manik-manik (bead)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<b>Model lain dari single hook</b><br />
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-4882" height="350" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/model-hook.jpg" title="model-hook" width="350" /><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Jig hook,</b> merupakan hook dengan <i>technical bend down shank</i> 90<sup>0</sup> dekat ringed. Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet, dan umumnya digunakan untuk mancing jigging.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Worm hook, </b>hook dengan 90<sup>0 </sup> offset shank dekat ringed (2 kali bent shank). Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Weedless hook</b>, Hook yang memiliki kawat dibagian depan hook,
melintang dari kepala sampai barb. Fungsinya agar saat dipakai mancing,
rumput atau tumbuhan air tidak tersangkut dimata kail. Pada saat <i>hook up</i> kawat akan terdorong ke belakang karena mendapatkan tekanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Jighead, </b>Hook yang kepalanya berbentuk seperti ikan dan bisa
berfungsi sebagai pemberat. Dalam penggunaanya, umumnya jighead
dipasang dengan bulu-bulu atau umpan karet dan biasanya dipakai untuk
memancing dengan teknik jigging. Berat hook berkisar antara <span style="text-decoration: underline;">+</span> 0.5 gr sampai 50 gr.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Pancing Udang</b>, pancing yang tidak memiliki barb dan umumnya dipakai untuk mancing udang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Test kekuatan hook</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetes kekuatan hook, umumnya dilakukan dengan mesin yaitu
dengan memegang bagian eye dan bend lalu menariknya hingga lurus atau
patah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hook protektor</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjaga ketajaman serta menghindari luka akibat tergores hook,
maka dapat dipasangkan pelindung berupa pipa plastik dari ujung tip
sampai barb. Potongan pipa plastik tersebut dipotong sesuai panjang
point dan ukuran pipa juga disesuaikan dengan diameter hook. Dipasaran
juga dijual protektor dari bahan plastic untuk treble hook dengan
berbagai ukuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/hook-bagian-1" rel="bookmark">Hook </a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/anatomi-hook.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="aligncenter size-full wp-image-4843" height="350" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/anatomi-hook.jpg" title="anatomi-hook" width="345" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Hook/mata kail sudah dikenal orang sejak jaman dahulu, hal ini dapat
dilihat bahwa pada jaman dahulu hook selalu dibawa orang yang melakukan
perjalanan dan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan ikan. Dahulu
hook dibuat orang dengan menggunakan kayu, tulang belulang, gigi ikan
paus dsb, kemudian dari bahan tersebut dibentuk dan diikat menggunakan
tali sehingga menyerupai bentuk hook. Dari penjelasan diatas maka hook
dapat didefinisikan sebagai salah satu alat yang terpenting dalam
memancing ikan dan berfungsi untuk mengait ikan yang akan dipancing.</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagian-bagian hook</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut adalah penjelasan dari tiap bagian hook :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Tip</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tip pada hook harus benar-benar tajam, supaya bisa hook up (ikan terkait mata kail) dengan sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Barb</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Barb berfungsi agar hasil pancingan tidak mudah terlepas setelah hook
up, tapi di beberapa tempat pemancingan melarang penggunaan hook yang
memilki barb yang terlalu panjang, karena barb yang panjang dapat
menyebabkan luka parah pada ikan yang terpancing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<b>c. Point</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/a-hook.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignright size-thumbnail wp-image-4844" height="150" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/a-hook-150x150.jpg" title="point" width="150" /></a>Point
terbentuk dengan cara stamping, cutting, grinding atau gabungan dari
ketiga proses tersebut. Point merupakan bagian yang terpenting dari hook
dan sangat berpengaruh pada saat hook up. Hook point dibedakan menjadi
:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Hollow point</i>, misalnya : Chinu, Marusode</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Curved in point</i>, misalnya : Tuna circle</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Dublin point</i>, misalnya : O’Shaughnessy, Round bent sea</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Knife edge point</i>, misalnya : Tuna hook, Beak hook</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Gap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebar dan sempitnya gap dipengaruhi oleh bentuk bend serta ukuran hook.
Umumnya gap yang lebar akan sangat berguna jika kita memancing dengan
menggunakan umpan alami, karena ada kelebihan ruang diantara gap.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Throat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam dan dangkalnya throat atau tenggorokan mata kail yang dipakai tergantung jenis ikan dan cara makan ikan yang dipancing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>f. Bend</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya bentuk bend juga mempengaruhi kekuatan hook saat penetrasi dan hook up. Bentuk-bentuk bend dibedakan menjadi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Kirbed</i>, misalnya : American Kirby, Tuna hook, Tuna circle</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Straight</i>, misalnya : O’Shaughnessy, Sproat hook</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Reversed</i>, misalnya : Beak hook, Bait holder</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan bentuk body pada bagian bend dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Regular</i>, bentuknya bulat misalnya :Round bent sea, American Kirby</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Forged</i>, dari bentuk bulat dipadatkan, dimana kekuatannya akan bertambah <span style="text-decoration: underline;">+</span> 20% misalnya : O’Shaughnessy, Beak hook</div>
<br />
<b>g. Shank</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/a-hook-1.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright size-thumbnail wp-image-4845" height="150" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/a-hook-1-150x150.jpg" title="shank" width="150" /></a>Benuk shang dibedakan menjadi <i>long shank</i> (panjang) dan <i>short shank</i>
(pendek). Umumnya shank yang panjang akan memudahkan pemancing dalam
melepaskan hook dari mulut ikan, karena masih tersisa sedkit ruang untuk
memegang shank. Umumnya untuk pemancingan dengan umpan hidup (mis :
cacing) mata kail yang digunakan adalah yang memiliki <i>slice</i>
(duri) pada bagian shank, yang berfungsi untuk mengikat umpan (agar
umpan tidak mudah terlepas atau tergelincir ke bawah) contoh : Bait
hoder, Okiami chinu.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>h. Eye</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Eye berfungsi sebagai tempat untuk memasang senar, kawat dan aksesoris memancing lainnya. Bentuk-bentuk eye dibedakan menjadi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Flat</i>, misalnya : Chinu, Umitanago</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Hole in flat</i>, misalnya : Tuna circle</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Ringed</i>, misalnya : O’Shaughnessy</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis-jenis Ringed :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><i>Tapered eye</i>, misalnya : Jig hook</li>
<li><i>Ball eye</i>, Misalnya : O’Shaughnessy</li>
<li><i>Looped</i> eye, misalnya : Double hook</li>
</ul>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/ril-bagian-1" rel="bookmark">Reel </a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
<img alt="reel-spinning" class="attachment-featured-slideshow-thumb wp-post-image" height="250" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/07/reel-spinning-500x250.jpg" title="reel-spinning" width="500" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Reel atau ril merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggulung atau
mengulur tali senar pada saat memancing. Pemilihan dan pemakaian ril
tergantung pada teknik memancing yang dipakai pada saat memancing. Yang
jadi bahan pertimbangan dalam memilih ril penggulung adalah bahannya
yang terbuat <i>graphite</i> yang kuat tapi ringan, jumlah bantalan roda (<i>ball bearing</i>), rasio gigi (<i>gear ratio</i> ) dan rem spool (<i>drag</i>) yang elemennya baik.</div>
<br />
<b>REEL SPINNING</b><br />
<b>1. Ciri-Ciri Reel Spinning antara lain :</b><br />
<ul>
<li>Sistem rotornya berputar ke arah kiri dan kanan</li>
<li>Umumnya menggunakan sistem drag depan atau belakang</li>
<li>Mempunyai bail arm</li>
<li>Spoolnya bergerak naik turun</li>
<li>Posisi reel terletak dibawah joran</li>
<li>Handle bisa diputar dengan tangan kanan ataupun tangan kiri</li>
</ul>
<b>2. Bagian-bagian dari Reel Spinning :</b><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/07/reel-spinning.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-4373 aligncenter" height="355" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/07/reel-spinning.jpg" title="reel-spinning" width="500" /></a></div>
<table><tbody>
<tr> <td style="text-align: center;"><b>Nama Bagian</b></td> <td style="text-align: center;"><b>Fungsi</b></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Main Shaft</td> <td style="text-align: justify;">Sebagai as utama</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Spool</td> <td style="text-align: justify;">Tempat senar</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Bail Arm</td> <td style="text-align: justify;">Membuka/menutup jalannya senar</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Line Roller</td> <td style="text-align: justify;">Jalannya senar</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Drag Knob</td> <td style="text-align: justify;">Pengatur tegangan senar</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Anti Reversed Lever</td> <td style="text-align: justify;">Mengatur fungsi stopper</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Rotor</td> <td style="text-align: justify;">Sebagai penggulung senar ke dalam ril</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Drive Gear</td> <td style="text-align: justify;">Gear penggerak utama</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Handle</td> <td style="text-align: justify;">Penggerak drive gear</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Grip</td> <td style="text-align: justify;">Pegangan handle</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Body</td> <td style="text-align: justify;">Tempat drive gear, sistem osilasi, tempat ikatan pinion gear</td> </tr>
</tbody> </table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Spool Pada Reel Spinning</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Umumya spool berfungsi sebagai tempat senar. Spool terbuat dari jenis
bahan : plastik (ABS), plastik (ABS-Chromed Plated), plastik (Graphite)
dan aluminum. Untuk spool dari bahan aluminum umumnya kaku dan jika
dipegang terasa dingin, untuk spool bahan plastik jika ditekuk agak
elastis dan tidak dingin jika dipegang. Kelebihan dan kekurangan dari
bahan plastik dan aluminum :</div>
<table><tbody>
<tr align="justify"> <td><b>Bahan</b></td> <td><b>Kelebihan</b></td> <td><b>Kekurangan</b></td> </tr>
<tr align="justify"> <td>Plastik</td> <td>Lebih murah daripada aluminium</td> <td>Lebih mudah pecah</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Aluminium</td> <td style="text-align: justify;">Lebih kuat dibanding plastik</td> <td style="text-align: justify;">Lebih mahal dibanding plastik</td> </tr>
</tbody> </table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Pinion Gear dan Drive Gear</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap reel mempunya drive gear (gigi samping) dan pinion gear (gigi
tengah), umumnya diameter pinion gear lebih kecil dibanding drive gear
dari perbedaan inilah yang dipakai untuk menghitung gear ratio. Jika
diameter pinion gear semakin kecil, maka semakin sedikit juga kontak
permukaannya dengan drive gear dan tenaga yang dihasilkan juga semakin
kecil. Jenis bahan pinion gear dan drive gear, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Zinc, umumnya berwarna putih butek dan harganya lebih murah<br />
2. Brass, umumnya berwarna kuning<br />
3. Aluminium (duralium), umumnya berwarna hitam, lebih ringan, kuat dan mahal harganya dibanding zinc dan brass</div>
<br />
<b>5. Body dan Rotor</b><br />
Umumnya body dan rotor terbuat dari bahan :<br />
1. Plastik (ABS), mudah pecah da harganya murah<br />
2. Plastik (graphite), campuran antara nylon dan serat fiberglass dan biasa disebut nilon reforce glass<br />
3. Aluminium (die casting), kuat dan mahal<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Jenis Drag pada Reel Spinning</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Drag berfungsi sebagai pengatur tegangan senar pada saat memancing. Jenis drag pada reel spinning dibagi 2 yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Front Drag</i> (drag depan), lebih kuat karena letak drag lansung
kontak dengan spool, tapi umumnya agak mengganggu jika penyetelan
dilakukan pada saat memancing, karena letak drag berada di depan spool.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Rear Drag</i> (drag belakang), kurang kuat karena letak drag tidak
langsung kontak dengan spool, tapi tidak akan mengganggu jika
penyetelan dilakukan pada saat memancing, karena letak drag dibelakang
reel.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Stopping System pada Reel Spinning</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Stopping system adalah sistem penguncian pada reel. Umumnya stopping system pada reel spinning dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Rachet stopping system,</i> memiliki sela yang cukup jauh sehingga menyebabkan senar mudah kusut<br />
- <i>Rotor stopping system</i> (multi stopping system), memiliki sela tapi tidak sejauh ratchet stopping system<br />
- <i>One way stopping system</i>, tidak memilki sela</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Oscillating System pada Reel Spinning</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Oscillating system adalah sistem pergerakan spool (naik/turunnya
spool). Jenis-jenis oscillating system pada reel spinning antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Arm oscillating system</i>, merupakan generasi awal dari semua
jenis oscillating system, kuat, 1 kali putaran handle=naik turunnya
spool, tapi senar yang tergulung di spool kurang rapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Gear oscillating system</i>, 1.5-2 kali putaran handle=1 kali
naik/turunnya spool, harganya murah dan kuat, senar yang tergulung di
spool berbentuk cembung (tinggi dibagian tengah).</div>
<div style="text-align: justify;">
-<i> Worm shaft oscillating system</i>, 1.5 kali putaran handle=1 kali
naik/turunnya spool, harganya mahal dan kurang kuat, tapi dapat
menggulung senar dengan rapi di spool.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Super slow oscillating system</i>, 4 kali putaran handle=1 kali
naik/turunnya spool, tetap pakai worm shaft tapi ada tambahan satu gear
disamping pinion gear, mampu menggulung senar dengan rapat dan rapi</div>
<br />
<b>9. Handle Pada Reel Spinning</b><br />
Jenis handle pada reel spinning antara lain :<br />
- Normal handle (handle biasa)<br />
- One touch handle (handle lipat)<br />
- Balance handle<br />
Untuk handle arm bahannya terbuat dari :<br />
- Plastik<br />
- Aluminium (die casting)<br />
- Aluminium (machine cut)<br />
<table><tbody>
<tr> <td style="text-align: center;"><b>Bahan</b></td> <td style="text-align: center;"><b>Kelebihan</b></td> <td style="text-align: center;"><b>Kekurangan</b></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Plastik</td> <td style="text-align: justify;">Murah</td> <td style="text-align: justify;">Terkadang bisa melintir</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Aluminium Die Casting</td> <td style="text-align: justify;">Kuat, bisa berbentuk One Touch</td> <td style="text-align: justify;">Tidak akan melintir</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: justify;">Aluminium Machine Cut</td> <td style="text-align: justify;">Lebih kuat, modelnya menarik</td> <td style="text-align: justify;">Tidak bisa berbentuk One Touch</td> </tr>
</tbody> </table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Ball Bearing pada Reel Spinning</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis Ball Bearing yang digunakan pada reel spinning, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
-<i> Chrome Steel (open type)</i>, harganya murah, mudah masuk air,
debu dan kotoran sehingga mudah macet dan cepat rusak karena salah satu
dari sisi ball bearing terbuka.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Chrome Steel (double shield/shielded)</i>, harganya murah, tapi tidak mudah masuk air dan kotoran karena di kedua sisi ball bearing tertutup.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <i>Stainless Steel (double shield/shielded)</i>, mahal, kuat dan tahan karat serta di kedua sisi ball bearing tertutup.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="entry-title">
<a href="http://www.iftfishing.com/fishing-guide/piranti/fishing-rod" rel="bookmark">Joran </a></h1>
<div class="entry-info">
<span class="entry-cat"><b> </b></span></div>
<div class="entry-photo">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Joran / <i>Rod</i> adalah alat yang digunakan oleh pemancing untuk
mengarahkan atau mengajar ikan. Joran modern selalu terdiri dari
tangkai joran (<i>rod blank / body</i>), yang dilengkapi dengan penahan joran (<i>rod butt</i> / gimbal), dudukan penggulung (<i>reel seat</i>), pegangan joran (<i>rod grip / handle</i>) dan beberapa penuntun senar (<i>line guide</i>)
berbentuk cincin atau roda. Tidak ada satu joran yang dapat dipakai /
cocok pada semua jenis pemancingan, maka dari itu dibuatlah berbagai
macam jenis alat-alat pancing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua joran mempunyai tulang belakang (<i>Back Bone</i> / bagian yang paling tebal), tetapi tidak semua joran sama letak persisnya <i>back bone</i>.
Cara mencarinya dengan diberikan beban pada joran yang masih belum
dipasang cincin. Tempat dimana lebih terbeban merupakan tempat dimana
diaerah sebelah atasnya terletak back bone joran tersebut. Biasanya
bagian joran yang memiliki <i>back bone</i> lebih tebal dibandingkan
dengan tempat lainnya. Back bone berguna untuk membuat joran supaya
tidak melintir apabila terbebani. Maka dari itulah back bone sangat
penting untuk joran yang digunakan di laut / memancing dengan cara
trolling. Karena pembuatannya memakan waktu lama dan biaya yang besar
maka pada umumnya joran kelas menengah ke atas harganya relatif lebih
mahal.</div>
<a href="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/07/fishing-rod.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-4166" height="357" src="http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/07/fishing-rod.jpg" title="fishing-rod" width="500" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagian Joran Dan Bahan Bakunya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tangkai / Blank / Body</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tangkai atau body adalah suatu batang joran dari ujung atas sampai ke
ujung bawah, termasuk juga tempat dudukan dari penuntun senar (line
guide). Bahannya terdiri dari : Fiberglass, Mix carbon (campuran antara
fiberglass dan carbon) dan High Carbon.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penuntun Senar / Line Guide</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berfungsi sebagai tempat jalannya senar. Bahannya terbuat dari kawat,
metal, plastik dan keramik. Bahan keramik lebih disukai karena
permukaannya licin sehingga lebih tahan terhadap gesekan senar dan senar
pun tidak mudah putus / berserabut. Bahan keramik kualitas baik
seperti SIC / Silicone Carbide (standar untuk joran non trolling)
keluran dari pabrik Jepang, sedangkan AFTCO (standar untuk joran
trolling) keluaran dari Amerika.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dudukan Ril / Reel Seat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai tempat ril dipasang. Bahannya terdiri dari : Plastik, Graphite
(seperti plastik tetapi lebih padat dan kuat), Aluminium dan Stainless.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gagang / Grip / Handle</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan pegangan dari tangkai joran. Biasanya dibentuk agar nyaman
untuk dipegang. Bahnnya terbuat dari : Kayu, Plastik, Gabus, Busa, Karet
dan Aluminium. <i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahan-Bahan Pembuat Joran :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Fiberglass, </b>dibagi menjadi 2 model yaitu padat dan berongga. <i>Joran fiberglass padat</i>
sangat kuat tetapi joran menjadi lebih berat dan kurang bagus
aksi-reaksinya, sehingga hanya cocok untuk dibuat menjadi tangkai joran
yang kecil. Sedangkan <i>Joran fiberglass berongga</i> juga kuat dan
lebih ringan, kekuatan joran fiberglass ini tergantung dari tebal /
tipisnya bahan fiber yang digunakan. Joran dengan bahan fuber ini tidak
mudah patah, sehingga tidak memerlukan perawatan yang khusus.
Fiberglass yang berwarna kuning biasanya buatan Korea dengan
menggunakan resin fiberglass, sedangkan yang berwarna hitam buatan RRC
dengan menggunakan resin carbon.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>High Carbon, </b>joran high carbon ini mampu bereaksi dengan cepat
karena sifatnya kaku dan ringan. Bahan carbon berupa serbuk carbon,
jadi tidak mungkin tangkai joran dibuat dari <i>full</i> carbon. Tetapi harus ada kombinasi campuran bahan fiberglassnya, joran yang terbuat dari bahan <i>High Carbon</i>
ini juga membutuhkan perwatan yang khusus karena joram mudah sekali
tergores sehingga bisa merusak penampilan joran itu sendiri. Dari bentuk
fisiknya bahan carbon ini sangat halus.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mix Carbon,</b> bisa juga disebut komposit yaitu campuran dua atau
lebih bahan modern pembuat tangkai joran. Biasanya komposisi bahannya
terdiri dari fiber dan carbon <i>(graphite) </i>dan masih banyak lagi
variasinya. Tujuan dari pencampuran ini adalah agar sifat keunggulan
dari masing-masing bahan dapat dimaksimalkan. Pada saat ini hampir
semua pabrik telah memakai mix carbon sebagai bahan baku tangkai joran,
semakin tinggi kadar carbonnya semakin kaku dan mahal harga joran
tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya tidak semua pabrik pembuat joran menyatakan persentase
kandungan bahan campurannya secara jujur. Pembuat joran biasanya hanya
menyebutkan carbon/graphite tanpa memperdulikan benar-benar carbon atau
fiber carbon. Bahan dasar keduanya memang sama-sama carbon, namun
teknik pembuatan sesungguhnya berbeda. Carbon/graphite lebih ringan dan
mempunyai reaksi yang jauh lebih cepat ketimbang fiberglass. Itulah
sebabnya bagi pemancing yang memerlukan kekuatan dan ketepatan lemparan
kail, seperti mancing ala casting, joran ini lebih disukai. Biasanya
joran ini harganya relative tinggi dan juga mudah patah, sehingga
memerlukan perlakuan yang lebih hati-hati dibandingkan dengan joran
fiberglass</div>dickyrifkyhttp://www.blogger.com/profile/07849033886057174718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6704831328143613092.post-50261521342359310932012-03-28T23:53:00.003-07:002012-04-12T21:44:20.372-07:00Cara Membuat Rangkaian Pancing<a href="http://www.mancing.info/index.php/teknik-mancing/27-cara-merangkai-kail/43-cara-membuat-rangkaian#.T3QG5y3Jg_w.blogger">Cara Membuat Rangkaian</a>dickyrifkyhttp://www.blogger.com/profile/07849033886057174718noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6704831328143613092.post-9725192708194818772012-03-28T00:33:00.003-07:002012-03-28T00:33:58.635-07:00Ikan Nilla<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigcrf1Dadqm19HxYPcSiCoEuKIlV5AhQzqIIW0-UvVX1YTKESfYP7f6PuA2SCX_tQCzNy1HvB5l0XlnRamXH5lMApMGb0Zxba6vLRMBZZE28W6lHUzW9Nn-wV5LYOzWN9R-78-L1FlaUXo/s1600/DSC_0000001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigcrf1Dadqm19HxYPcSiCoEuKIlV5AhQzqIIW0-UvVX1YTKESfYP7f6PuA2SCX_tQCzNy1HvB5l0XlnRamXH5lMApMGb0Zxba6vLRMBZZE28W6lHUzW9Nn-wV5LYOzWN9R-78-L1FlaUXo/s320/DSC_0000001.jpg" width="320" /></a></div>
Merasakan Strike Ikan Nilla ..... ASIKkkk....Lawanananya..dickyrifkyhttp://www.blogger.com/profile/07849033886057174718noreply@blogger.com0